Blogger Backgrounds

Breaking Dawn Soundtrack


Tuesday, February 15, 2011

Resensi Buku Eclipse (Twilight)


Penulis Stephenie Meyer

Negara United States Bahasa Inggris

Serial Twilight series

Genre Young adult, Fantasy, Romance Penerbit Little, Brown

Tanggal terbit 7 Agustus 2007 Media Print (Hardcover, Paperback)

Halaman 629

Novel ini dimulai dari cerita mengenai Bella Swan yang mendapat hukuman dari Ayahnya, Charlie, yaitu tidak boleh keluar rumah. Namun, Bella secara diam- diam tetap bertemu dengan Edward Cullen, kekasihnya pada malam hari. Setelah mengalami perdebatan yang cukup panjang mengenai hukumannya, akhirnya Bella diperbolehkan bertemu Edward dengan syarat Bella tetap bergaul dengan teman- temannya di Forks seperti Mike Newton, Jessica, Eric maupun Angela dan tentu saja Jacob Black. Bella pun melaksanakan apa yang diminta Charlie dengan tetap menjalin asmara dengan Edward serta bersahabat dengan Jacob. Tetapi semua tidak berjalan sesuai keinginan Bella karena Jacob yang juga mencintai Bella tidak menyukai hubungan Bella dengan Edward terutama keinginan Bella untuk menjadi vampir layaknya Edward. Ia pun menuding Bella mencintai vampir tersebut hanya karena sang vampir tampan dan kaya. Tentu saja hal ini membuat Bella gusar walaupun Bella tetap berusaha untuk berteman dengan Jacob. Ketegangan ini juga membuat Edward menjadi protektif terhadap Bella agar Bella tidak terlalu dekat dengan Jacob yang seorang werewolf karena dapat membahayakan nyawa Bella, walaupun pada akhirnya Edward percaya bahwa Bella dapat menjaga dirinya sendiri sehingga memperbolehkan Bella berteman dengan Jacob.

Di saat yang bersamaan, Victoria kembali muncul untuk membalas dendam atas kematian kekasihnya, Laurent. Victoria mengumpulkan sekelompok vampir muda yang nafsu membunuhnya sangat kuat untuk menghabisi Bella. Namun rencana Victoria diketahui oleh Alice ( saudara perempuan Edward ) dengan menggunakan visinya ( kemampuan untuk melihat masa depan ) dan dari hilangnya blus merah milik Bella yang dicuri mereka untuk memastikan bau manusia yang akan mereka bunuh. Edward dan Jacob yang sempat bersitegang pun akhirnya sepakat untuk bekerjasama melindungi Bella dari niat jahat vampir wanita tersebut.

Selama menunggu kedatangan Victoria, Bella, Edward, Alice serta teman- teman Bella lainnya melewati acara wisuda kelulusan mereka. Pesta kelulusan pun diadakan di rumah Edward dengan tetap mengundang Jacob beserta teman- temannya. Tiba-tiba Alice melalui visinya melihat bahwa Victoria dan kumpulan vampir muda pengikutnya akan segera datang. Keluarga Cullen beserta werewolf ( Jacob dan kawan-kawan) bertempur dengan Victoria dan Victoria beserta vampir muda lainnya berhasil dibakar.

Setelah kejadian ini berakhir, cerita pun diakhiri dengan Edward yang berlutut melamar Bella dan siap untuk memberitahu Charlie mengenai rencana pernikahannya dengan Bella.

Selain cerita utama diatas, novel ini menggambarkan sisi romantis Jacob mau pun Edward terhadap pujaan hatinya, Bella. Hal ini dapat dilihat dari perjuangan Jacob dengan membujuk Bella agar tidak menjadi vampir dan keberaniannya untuk mendapatkan Bella. Demikian pula dengan Edward yang juga berusaha meyakinkan Bella untuk tidak menjadi vampir walaupun keinginan Bella untuk hidup abadi bersama Edward tidak bisa diurungkan. Tidak hanya kedua tokoh utama pria tersebut yang digambarkan memiliki sisi romantis, Bella juga memiliki hal tersebut. Ia sangat mencintai Edward dan berikut kutipan kata- kata Bella yang ia ambil dari buku yang dibacanya, Wuthering Heights.

“ Jikalau yang lain-lain lenyap, tetapi dia ada, aku akan tetap ada; namun jikalau yang lain- lain bertahan, tapi dia lenyap, jagat raya akan berubah menjadi tempat yang sangat asing”.

Walaupun ketulusan cinta Bella pada Edward tidak perlu diragukan, tapi penggambaran watak Bella yang tidak punya pendirian ( plin-plan) membuat pembaca makan hati. Bella yang digambarkan pada novel ini menyukai kedua tokoh pria tersebut, walau pun dikatakan bahwa dia tidak mencintai Jacob layaknya dia mencintai Edward, Bella hanya sekedar menyayangi Jacob sebagai sahabat yang telah membantunya. Namun terkesan Bella terlalu memberikan harapan bagi Jacob untuk memiliki Bella. Karakter kuat selain Bella, Edward dan Jacob, Alice pun digambarkan sebagai sosok yang rendah hati dan periang. Novel ini layak untuk dibaca karena penggambaran cinta segitiga yang tidak biasa antara manusia, vampir dan werewolf sangat menghibur pembaca. Apalagi ditambah percintaan romantis yang digambarkan Stephenie di padu padankan dengan persaingan antara vampir dengan werewolf disertai aksi- aksi yang tidak biasa yang tidak mungkin terjadi di dunia manusia. Buku ini ditujukan untuk penikmat novel kalangan dewasa.


Saturday, February 12, 2011

Resensi Buku New Moon (Twilight)


Penulis Stephenie Meyer

Seniman sampul Gail Doobinin (desain)
John Grant (fotografer)

Negara United States Bahasa English

Serial Twilight series

Genre Young adult, Romance novel Penerbit Little, Brown

Tanggal terbit 6 September 2006 Media Print (hardcover, paperback)

Halaman 563

New Moon adalah novel karangan Stephenie Meyer yang merupakan bagian dari Seri novel Twilight. Novel ini merupakan seri kedua dan merupakan novel lanjutan dari Twilight yang menceritakan tentang kisah asmara antara Bella Swan dan Edward Cullen. Novel ini akan dirilis kedalam layar lebar pada bulan November 2009. Di dalam Novel ini pula dikisahkan hubungan Bella Swan dengan Jacob Black, seorang Werewolf (Manusia Serigala). Dalam Novel ini pula diceritakan tentang Keluarga Volturi yang berdiam di kota Volterra, Italy.

Edward dan keluarganya meninggalkan Forks karena Edward percaya bahwa mereka dapat menempatkan Bella dalam bahaya.Edward memberi alasan bahwa dia tidak mencintai bella lagi dan berharap agar gadis itu melupakan cintanya pada edward. Bella jatuh dalam depresi berat, sampai akhirnya ia menemukan sahabat baru yang merupakan seorang werewolf, Jacob Black. Jacob dan werewolf lain dari sukunya harus melindungi Bella dari Victoria, vampir yang berusaha membalas dendam akibat kematian pasangannya, James, dengan berusaha membunuh Bella, yang merupakan pasangan Edward Cullen yang telah membunuh pasangannya. Akibat suatu kesalah pahaman, Edward menyangka Bella sudah meninggal karena bunuh diri(Bella terjun dari tebing untuk mencari kesenangan). Edward pun memutuskan untuk menyusul Bella(edward pernah berkata bahwa dia tak bisa hidup jika bella tak ada) dengan meminta agar dirinya dibunuh oleh keluarga Voltury yang merupakan hakim di dunia vampir, tapi kemudian dihentikan oleh Bella dan Alice yang menyusul Edward ke Voltera, Italy. Mereka dipaksa menghadap klan voltury (Aro, Marcus, Caius), Voltury marah karena Bella terlalu banyak tahu tentang kehidupan vampir sedangkan dia sendiri adalah makanan yang sangat menggoda bagi para vampir. Berkat bakat Alice yang melihat bahwa Bella akan menjadi seperti mereka di masa depan, mereka pun bisa dibebaskan. Tetapi Voltury akan secepatnya mengecek keberadaan Bella sebagai vampir, kalau tidak seluruh keluarga Cullen pun terancam dihukum.Bella (yang sejak pacaran dengan Edward berharap diubah menjadi vampir)pun menyanggupinya dengan voting meminta persetujuan dari keluarga Cullen (yang telah kembali ke Forks).


http://id.wikipedia.org/wiki/New_Moon_%28novel%29

ILEGAL LOGGING

Illegal logging adalah meliputi serangkaian pelanggaran peraturan yang mengakibatkan exploitasi sumber daya hutan yang berlebihan. Pelanggaran-pelanggaran ini terjadi di semua lini tahapan produksi kayu, misalnya pada tahap penebangan, tahap pengangkutan kayu gelondongan, tahap pemrosesan dan tahap pemasaran; dan bahkan meliputi penggunaan cara-cara yang korup untuk mendapatkan akses ke kehutanan dan pelanggaran-pelanggaran keuangan, seperti penghindaran pajak.

Pembalakan liar

Pembalakan liar atau penebangan liar (bahasa Inggris: illegal logging) adalah kegiatan penebangan, pengangkutan dan penjualan kayu yang tidak sah atau tidak memiliki izin dari otoritas setempat.

Walaupun angka penebangan liar yang pasti sulit didapatkan karena aktivitasnya yang tidak sah, beberapa sumber tepercaya mengindikasikan bahwa lebih dari setengah semua kegiatan penebangan liar di dunia terjadi di wilayah-wilayah daerah aliran sungai Amazon, Afrika Tengah, Asia Tenggara, Rusia dan beberapa negara-negara Balkan.

Fakta penebangan liar di Dunia

Sebuah studi kerjasama antara Britania Raya dengan Indonesia pada 1998 mengindikasikan bahwa sekitar 40% dari seluruh kegiatan penebangan adalah liar, dengan nilai mencapai 365 juta dolar AS[1]

Studi yang lebih baru membandingkan penebangan sah dengan konsumsi domestik ditambah dengan elspor mengindikasikan bahwa 88% dari seluruh kegiatan penebangan adalah merupakan penebangan liar.[2]

Malaysia merupakan tempat transit utama dari produk kayu ilegal dari Indonesia.[3]

Di Brasil, 80% dari penebangan di Amazon melanggar ketentuan pemerintah.[4] Korupsi menjadi pusat dari seluruh kegiatan penebangan ilegal tersebut.

Produk kayu di Brasil sering diistilahkan dengan "emas hijau" dikarenakan harganya yang mahal (Kayu mahogani berharga 1.600 dolar AS per meter kubiknya).

Mahogani ilegal membuka jalan bagi penebangan liar untuk spesies yang lain dan untuk eksploitasi yang lebih luas di Amazon.

Pelanggaran-pelanggaran juga terjadi karena kebanyakan batas-batas administratif kawasan

hutan nasional, dan kebanyakan unit-unit hutan produksi yang disahkan secara nasional yang beroperasi di dalam kawasan ini, tidak didemarkasi di lapangan dengan melibatkan masyarakat setempat.

Terjadinya kegiatan penebangan liar di Indonesia didasari oleh beberapa permasalahan yang terjadi, yaitu :

• Masalah Sosial dan Ekonomi

Sekitar 60 juta rakyat Indonesia sangat tergantung pada keberadaan hutan, dan pada kenyataanya sebagian besar dari mereka hidup dalam kondisi kemiskinan. Selain itu, akses mereka terhadap sumberdaya hutan rendah. Kondisi kemiskinan tersebut kemudian dimanfaatkan oleh para pemodl yang tidak bertanggung jawab, yang menginginkan keuntungan cepat dengan menggerakkan masyarakat untuk melakukan penebangan liar. Hal ini diperburuk dengan datangnya era reformasi dan demokratisasi, yang disalah tafsirkan yang mendorong terjadinya anarki melalui pergerakan massa. Yang pada gilirannya semakin menguntungkan para raja kayu dan pejabat korup yang menjadi perlindungan mereka.

• Kelembagaan

Sistem pengusahaan melalui HPH telah membuka celah-celah dilakukannya penebangan liar, disamping lemahnya pengawasan instansi kehutanan. Selain itu penebangan hutan melalui pemberian hak penebangan huatn skala kecil oleh daerah telah menimbulkan peningkatan fragmentasi hutan.

• Kesejangan Ketersediaan Bahan Baku

Terdapat kesenjangan penyediaan bahan baku kayu bulat untuk kepentingan industri dan kebutuhan domestik yang mencapai sekitar 37 juta m3 per tahun telah mendorong terjadinya penbengan kayu secara liar. Disamping itu terdapat juga permintaan kayu dari luar negeri, yang mengakibatkan terjadinya penyulundupan kayu dalam jumlah besar. Dibukanya kran ekspor kayu bulat menyebabkan sulitnya mendeteksi aliran kayu ilegal lintas batas.

• Lemahnya Koordinasi

Kelemahan korodinasi antara lain terjadi dalam hal pemberian ijin industri pengolahan kayu antara instansi perindutrian dan instansi kehutanan serta dalam hal pemberian ijin eksplorasi dan eksploitasi pertambangan antara instansi pertambangan dan instansi kehutanan. Koordinasi juga dirasakan kurang dalam hal penegakan hukum antara instansi terkait, seperti kehutanan, kepolisian, kejaksaan dan pengadilan.

• Kurangnya komitmen dan lemahnya law enforcement

Rendahnya komitmen terhadap kelestarian hutan menyebabkan aparat pemerintah, baik pusat maupun daerah, eksekutif, legislatif maupun yudikatif, banyak terlibat dalam praktek KKN yang berkaitan dengan penebangan secara liar. Penegak hukum bisa “dibeli” sehingga para aktor pelaku pencurian kayu, khususnya para cukong dan penadah kayu curian dapat terus lolos dari hukuman.

Banyak pihak yang terlibat dalam kegiatan illegal logging, jika pelakunya hanya masyarakat sekitar hutan yang miskin tentu saja tindakan ini dengan mudahnya dapat dihentikan oleh aparat kepolisian. Dari hasil identifikasi aktor pelaku illegal logging, terdapat 6 (enam) aktor utama, yaitu :

1. Cukong

Cukong yaitu pemilik modal yang membiayai kegiatan penebangan liar dan yang memperoleh keuntungan besar dari hasil penebangan liar. Di beberapa daerah dilaporkan bahwa para cukong terdiri dari : anggota MPR, anggota DPR, pejabat pemerintah (termasuk para pensiunan pejabat), para pengusaha kehutanan, Oknum TNI dan POLRI.

2. Sebagian masyarakat

Khususnya yang tinggal di sekitar kawasan hutan maupun yang didatangkan, sebagai pelaku penebangan liar (penebang, penyarad, pengangkut kayu curian)

3. Sebagian pemilik pabrik pengolahan kayu (industri perkayuan), skala besar, sedang dan kecil : sebagai pembeli kayu curian (penadah)

4. Oknum pegawai pemerintah (khususnya dari instansi kehutanan) yang melakukan KKN ; memanipulasi dokumen SAKB (SKSHH) ; tidak melaksanakan tugas pemeriksaan sebagaimana mestinya

5. Oknum penegak hukum (hakim, jaksa, polisi, TNI) yang bisa dibeli dengan uang sehingga para aktor pelaku penebangan liar, khususnya para cukong dan penadah kayu curian dapat terus lolos (dengan mudah) dari hukuman (praktek KKN). Oknum TNI dan POLRI turut terlibat, termasuk ada yang mengawal pengangkutan kayu curian di jalan-jalan kabupaten/propinsi

6. Pengusaha asing : penyelundupan kayu hasil curian ke Malaysia, Cina, dll.

Dampak pembalakan liar

Data yang dikeluarkan Bank Dunia menunjukkan bahwa sejak tahun 1985-1997 Indonesia telah kehilangan hutan sekitar 1,5 juta hektare setiap tahun dan diperkirakan sekitar 20 juta hutan produksi yang tersisa. Penebangan liar berkaitan dengan meningkatnya kebutuhan kayu di pasar internasional, besarnya kapasitas terpasang industri kayu dalam negeri, konsumsi lokal, lemahnya penegakan hukum, dan pemutihan kayu yang terjadi di luar kawasan tebangan.

Berdasarkan hasil analisis FWI dan GFW dalam kurun waktu 50 tahun, luas tutupan hutan Indonesia mengalami penurunan sekitar 40% dari total tutupan hutan di seluruh Indonesia. Dan sebagian besar, kerusakan hutan (deforestasi) di Indonesia akibat dari sistem politik dan ekonomi yang menganggap sumber daya hutan sebagai sumber pendapatan dan bisa dieksploitasi untuk kepentingan politik serta keuntungan pribadi.

Menurut data Departemen Kehutanan tahun 2006, luas hutan yang rusak dan tidak dapat berfungsi optimal telah mencapai 59,6 juta hektar dari 120,35 juta hektare kawasan hutan di Indonesia, dengan laju deforestasi dalam lima tahun terakhir mencapai 2,83 juta hektare per tahun. Bila keadaan seperti ini dipertahankan, dimana Sumatera dan Kalimantan sudah kehilangan hutannya, maka hutan di Sulawesi dan Papua akan mengalami hal yang sama. Menurut analisis World Bank, hutan di Sulawesi diperkirakan akan hilang tahun 2010.

Praktek pembalakan liar dan eksploitasi hutan yang tidak mengindahkan kelestarian, mengakibatkan kehancuran sumber daya hutan yang tidak ternilai harganya, kehancuran kehidupan masyarakat dan kehilangan kayu senilai US$ 5 milyar, diantaranya berupa pendapatan negara kurang lebih US$1.4 milyar setiap tahun. Kerugian tersebut belum menghitung hilangnya nilai keanekaragaman hayati serta jasa-jasa lingkungan yang dapat dihasilkan dari sumber daya hutan.

Penelitian Greenpeace mencatat tingkat kerusakan hutan di Indonesia mencapai angka 3,8 juta hektare pertahun, yang sebagian besar disebabkan oleh aktivitas illegal logging atau penebangan liar (Johnston, 2004). Sedangkan data Badan Penelitian Departemen Kehutanan menunjukan angka Rp. 83 milyar perhari sebagai kerugian finansial akibat penebangan liar (Antara, 2004).


Referensi

^ Indonesia-UK Tropical Forestry Management Programme (1999) Illegal Logging in Indonesia. ITFMP Report No. EC/99/03

Ama, K.K. dan Santosa, I. 2005. Hukum Mandul, Hutan pun Gundul, Kompas, Fokus, 5 Maret 2005.

EIA dan Telapak. 2005. The Last frontier : Illegal Logging in Papua and China’s massive timber theft. Jakarta, Indonesia